WAYANG PUTRA PANDAWA

Gathutkaca

Abimanyu

Antasena

Antareja

Raden Gathutkaca merupakan putra dari Raden Bima dan Dewi Arimbi. Kelahiran dari Raden Gatotkaca telah direncanakan oleh Sang Hyang Guru untuk menumpas musuh-musuh jagad khayangan. Raden Gatotkaca dikenal sebagai sosok yang pendiam dan menjalankan setiap perintah tanpa keraguan. Raden Gathutkaca adalah sosok yang sangat kuat dan hanya ada satu senjata yang dapat menembus tubuhnya, yaitu tombak Konta Wijaya Danu.

Abimanyu dikenal juga menggunakan nama Angkawijaya, Jaya Murcita, Jaka Pangalasan, Partasuta, Kirityatmaja, Sumbadraatmaja, Wanudara & Wirabatana. Ia adalah putra Arjuna. Abimanyu adalah makhluk kekasih Dewata. Sejak pada kandungan ia sudah mendapat Wahyu Hidayat, yg memiliki daya untuk mengerti pada segala hal. Setelah dewasa ia mendapat wahyu Cakraningrat, suatu wahyu yang bisa menurunkan raja – raja akbar . Abimanyu memiliki sifat & perwatakan yang halus, baik tingkah lakunya, ucapannya terang, hatinya keras, bertanggung jawab & pemberani.

Raden Antesana merupakan putra dari Raden Bima dengan Dewi Urangayu, putri dari Sang Hyang Baruna. Raden Antasena masih bersaudara dengan Raden Gatotkaca dan Raden Antereja. Raden Antasena merupakan tokoh dengan perwatakan jujur, bijak, berani membela kebenaran, dan tidak pernah berdusta. Raden Antareja menjadi salah satu “tawur keluarga” mati dalam keadaan moksa demi kemenangan Pandawa dalam peperangan Bharatayudha.

Raden Antareja merupakan putra dari Raden Bima dan Dewi Nagagini. Raden Antareja diceritakan sebagai keturunan bangsa ular di dunia perwayangan. Raden Antareja menjadi raja di Kerajaan Jangkarbumi setelah mengalahkan Raja terdahulu, Prabu Nagabaginda. Antareja pernah bertarung dengan Gatotkaca pada peristiwa Wara Subadra, namun dilerai oleh Sri Kresna. Antareja masih satu saudara dengan Gatotkaca karena memiliki ayah yang sama.

Wisanggeni

Pancawala

Sumitra

Bambang Irawan

Bambang Wisanggeni merupakan nama seseorang tokoh pewayangan Jawa. Tokoh ini adalah sisipan pada kisah Mahabharata versi pewayangan, lantaran kisahnya masih ada pada naskah wiracarita Mahabharata karya Krishna Dwaipayana Byasa menurut India, & nama “Wisanggeni” ditemukan pada naskah Mahabharata berbahasa Sanskerta (terjemahan Kisari Mohan Ganguli). Tokoh Wisanggeni diciptakan spesifik sang pujangga Jawa untuk kisah pewayangan. Dalam kisah pewayangan, dia dikenal menjadi putra Arjuna yang lahir menurut seseorang bidadari bernama Batari Dresanala, putri Batara Brama. Wisanggeni adalah tokoh istimewa pada pewayangan Jawa. Ia dikenal pemberani, tegas dalam bersikap, dan mempunyai kesaktian luar biasa.

Pancawala pada cerita pedalangan Jawa dikenal menjadi putra tunggal Prabu Yudhistira/Puntadewa raja negara Amarta dengan Dewi Drupadi, putri sulung Prabu Drupada menggunakan Dewi Gandawati menurut negara Pancala. Sebagai putra mahkota negara Amarta, ia sangat dimanja sang orang tuanya. Pancawala memiliki perwatakan yang halus, tenang, pemberani, baik tingkah lakunya & sangat berbakti. Pancala menikah dengan Endang Pregiwati, saudara termuda kembar Endang Pregiwa, istri Gatotkaca. Mereka masih bersaudara sepupu lantaran Endang Pregiwati merupakan putra Arjuna, saudara termuda Prabu Puntadewa, dengan Dewi Manuhara, putri Bagawan Sidik Wacana menurut pertapaan Andong Sumiwi.

Bambang Sumitra merupakan putra Arjuna, salah satu berdasarkan 5 satria Pandawa, dengan Dewi Rarasati/Larasati, putri Arya Prabu Rukma/Prabu Bismaka, raja negara Kumbina dengan Ken Sagupi berdasarkan padepokan Widarakandang. Ia memiliki 13 (tiga belas) orang saudara lain ibu, yaitu Abimanyu, Bratalaras, Bambang Irawan, Kumaladewa, Kumalasakti, Wilugangga, Endang Pregiwa, Endang Pregiwati, Prabakusuma, Wijarnaka, Antakadewa & Bambang Sumbada. Bambang Sumitra ikut terjun ke medan perang Bharatayuda. Bersama-sama dengan Prabakusuma, Wilungangga, Wijanarka & Antakadewa, gugur pada medan peperangan melawan Resi Bisma. Versi lain mengungkapkan Sumitra gugur ditangan Karna, ini dilakukan sang Karna agar Abimanyu yang beserta Sumitra sebagai takut & pulang berdasarkan medan pertempuran

Bambang Irawan lebih dikenal dengan sebutan Irawan atau Irawat, adalah nama salah satu putra Arjuna dalam wiracarita Mahabharata. Dia ikut bertempur di pihak Pandawa dalam perang besar di Kuruksetra atau Baratayuda dan gugur pada hari kedelapan. Irawan juga disebut sebagai putra Arjuna dan Ulupi. Namun Ulupi versi ini yaitu putri seorang pertapa dari Gunung Yasarata, bernama Resi Jayawilapa.

 

Pergiwati

Pergiwa

Endang Pergiwati adalah putri Arjuna, putra Prabu Pandu raja negara Astina dari permaisuri Dewi Kunti, dengan Dewi Manuhara, putri Bagawan Sidik Wacana dari pertapaan Andong Sumiwi. Pergiwati berwatak setia, jujur, sabar dan jatmika, mendudut atma tetapi mudah tesinggung. Ia mempunyai saudara kandung yang merupakan kakak kembarnya bernama Endang Pregiwa. Pregiwati juga mempunyai 12 orang saudara lain ibu, bernama Abimanyu, Sumitra, Bratalaras, Bambang Irawan, Kumaladewa, Kumalasakti, Wilugangga, Prabakusuma, Wijanarka, Antakadewa dan Bambang Sumbada.

Pergiwa adalah puteri  Raden Arjuna dengan Dewi Manuhara, putera Begawan Sidik Wacana berpangkal susteran Andong Sumiwi. Keduanya mempunyai 12 saudara yaitu Abimanyu, Sumitra, Bratalaras, Bambang Irawan, Kumaladewa, Kumalasakti, Wilugangga, Prabakusuma, Wijanarka, Antakadewa dan Bambang Sumbadra. Pergiwa berwatak setia, tunduk budi, sabar dan jatmika. Pergiwa menikah dengan Raden Gatotkaca, putera Raden Werkudara dengan Dewi Arimbi. Dari pernikahan itu, ia dikarunia seorang putera yang nanti diberi nama Arya Sasikirana.