WAYANG Pandhawa

Puntadewa

Puntadewa

Werkudara

Werkudara 

Janaka

Arjuna

Nakula

Nakula 

Memiliki nama lain Yudhistira alias Dharmawangsa. Ia merupakan seorang raja yang memerintah kerajaan Amarta. Ia merupakan putra tertua di antara lima Pandawa, atau para putra Pandu. Dalam tradisi pewayangan, Yudistira diberi gelar prabu dan memiliki julukan Puntadewa, sedangkan kerajaannya disebut dengan nama Kerajaan Amarta.

Raden Werkudara adalah dasanama dari Raden Bima, putra kedua dari Raden Pandu dan Dewi Kunthi. Raden Werkudara dikisahkan sebagai keturunan dari Sang Hyang Bayu. Raden Werkudara merupakan tokoh dengan perawakan tinggi besar dan perwatakan teguh dan bijak serta memiliki kekuatan fisik yang sangat besar.

Raden Arjuna adalah putra ketiga dari pasangan Dewi Kunti dan Prabu Pandu atau sering disebut dengan Ksatria Panengah Pandawa. Seperti yang lainnya, Arjuna pun sesungguhnya bukan putra Pandu, namun ia adalah putra dari Dewi Kunti dan Batara Indra. Dalam kisah budaya Jawa, Arjuna adalah perlambangan karakter yang berilmu tinggi namun ragu dalam mengambil sikap dan tindakan. Hal ini nampak jelas saat Arjuna kehilangan semangat saat akan menghadapi saudara sepupu, dan guru-gurunya di medan perang Kurusetra dalam kisah Bharatayudha. Selain itu, tokoh Arjuna juga diceritakan sebagai pribadi yang sangat rupawan sehingga memiliki banyak sekali istri, sikap ini sebagai penggambaran tokoh Arjuna yang dapat diterima oleh semua golongan masyarakat.

Nakula adalah titisan dari Bathara Aswi, Dewa Tabib. Ia mahir dalam menunggang kuda dan pandai menggunakan senjata panah serta lembing. Nakula mempunyai Aji Pranawajati, pemberian dari Ditya Sapujagad, Senapati negara Mretani, yang membuatnya tidak akan dapat lupa tentang segala hal yang diketahui.

Sadewa

Sadewa

Nakula adalah titisan dari Bathara Aswi, Dewa Tabib. Ia mahir dalam menunggang kuda dan pandai menggunakan senjata panah serta lembing. Nakula mempunyai Aji Pranawajati, pemberian dari Ditya Sapujagad, Senapati negara Mretani, yang membuatnya tidak akan dapat lupa tentang segala hal yang diketahui.