WAYANG DEWI - DEWI
Dewi Luhcanawati
Dewi Anjani
Dewi Endradi
Dewi Anjani adalah anak sulung Resi Gotama di Grastina dengan bidadari Dewi
lndradi. Parasnya cantik dan menarik hati. Ia mempunyai Cupu manik Astagina,
bila dibuka didalamnya dapat dilihat segala peristiwa yang terjadi diangkasa dan
dibumi sampai tingkat ketujuh.
Cupu tersebut adalah pemberian ibunya dan merupakan asal pemberian dari Batara
Surya pada waktu perkawinan Dewi lndradi dengan Resi Gotama.Dewi Anjani mempunyai adik dua orang, yaitu:
1. Subali dan
2. Sugriwa.
Dewi Endradi / Windradi merupakan bidadari kahyangan Kaideran, keturunan Bathara Asmara.
Dewi Sagopi
Dewi Banowati
Dewi SetyaBomo
Dewi Rukmini
Dewi Sagopi pada masa mudanya bernama Yasuda, merupakan seorang swarawati keraton Mandura. Selain suaranya sangat merdu, ia juga berwajah manis dan menarik hati.
Dewi Banowati adalah putra Prabu Salya yang ketiga dari permaisuri Dewi Pujiwati/Dewi Setyawati, putri Resi Bagaspati. Dewi Banowati mempunyai perawakan ramping, cantik molek, ramah, manis, dan
menggairahkan
Dewi Setyabomo merupakan putri sulung Prabu Setyajid / Arya Ugrasena, raja negara Lesanpura menggunakan permaisuri Dewi Wersini/Wresini. Ia memiliki saudara termuda kandung bernama Arya Setyaki yg sehabis dewasa diangkat sebagai Senapati perang negara Dwarawati. Dewi Setyaboma jua memiliki 2 orang saudara lain bunda bernama Arya Pragota & Arya Adimanggala, putra Arya Ugrasena menggunakan Ken Sagupi, widu pengidung ‘biduanita’ keraton Mandura. Dewi Setyaboma berwatak setia, jujur, jatmika (bertutur & berlaku sopan santun) & sangat berbakti terhadap suaminya. Setelah Prabu Kresna meninggal moksa, dia beserta istri Prabu Kresna yg lain, yaitu Dewi Rukmini yg masih saudara sepupunya terjun ke pada Pancaka (barah pembakaran jenazah) bela pati menyusul suaminya pulang ke Nirwana.
Dewi Rukmini adalah putri sulung Arya Prabu Rukma/Prabu Bismaka, raja Kumbina/ Kubina dengan permaisuri Dewi Rumbini. Saudara mudanya bemama Arya Rukmara. Pada waktu gadisnya ia dilamar oleh pendeta Drona. Ia berusaha untuk menolaknya, karena tidak sesuai dengan kehendak hatinya. Kemudian datanglah Narayana, kakak sepupunya, dimana antara keduanya telah terjalin cinta kuih. Dengan hubungan itu ia kemudian kawin dengan Narayana dan menggagalkan pinangan Resi Drona.
Dewi Mandodari
Dewi Lesmanawati
Dewi Sinta
Dewi Mandodari merupakan nama puteri seseorang Danawa bernama Mayasura,Konon Mandodari sangat cantik. Ia adalah istri pertama Rahwana, dan adalah bunda berdasarkan Indrajit. Kampung halamannya diduga terletak pada Mandodari, ibu kota negara bagian Jodhpur pada India dalam zaman kuno. Konon disana juga para keturunan Rahwana bermigrasi selesainya kematian Rahwana. Saat Rahwana menculik istri Rama yg bernama Sita, Mandodari memberi petuah supaya Sita dikembalikan pada Rama. Tetapi Rahwana bersikeras buat nir mengembalikan Sita, bahkan siap berperang menggunakan Rama. Akhirnya Rahwana gugur pada tangan Rama. Mandodari menangis & meratap saat melihat suaminya tadi sudah gugur. Kemudian, beliau dirawat sang Wibisana, saudara termuda Rahwana.
Dewi Lesmanawati putri Kerajaan Hastina menggunakan Raden Warsakusuma putra Kadipaten Awangga dewi Lesmanawati yg cinta dengan Abimanyu, dipaksa menikah sang ayahnya, Prabu Suyudana dengan Warsakusuma, putera Raja Awangga, Prabu Karna. Dimana Warsakusuma pada perang Baratayudha mati sang Abimanyu
Dewi Sinta adalah tokoh pewayangan Ramayanan menjadi tokoh protagonis. Di mana merupakan seseorang istri Rama dan merupakan inkranasi menurut Dewi Laksmi yg adalah dewi keberuntungan. Dewi Shinta juga adalah seseorang puteri menurut seseorang bidadari yg bernama Batari Tari. Kisah singkat Ramayana sebenernya lebih menceritakan mengenai penculikan Shinta sang rahwana yg adalah Raja menurut kerajaan Alengka. Di mana Rahwana ingin memperistri Dewi Shinta. Penculikan inilah yang mengakibatkan kerajaan Alengka musnah lantaran agresi Rama yg dibantu sang bangsa Wanara menurut kerajaan Kiskenda.
Dewi Kunti
Dewi Wara Sembadra
Dewi Bratajaya
Dewi Dursilawati
Dewi Kunti didalam Mahabarata disebut dengan nama Dewi Prita. Didalam Pedalangan sering disebut dengan nama Kuntinalibrangta.
Ia adalah keturunan keluarga Yadawa.
Dewi Kunti berwatak penuh belas kasih, setia dan wingit Gawa). Sejak gadis
ia telah menyenangi dan mempelajari ilmu-ilmu kejiwaan/kebatinan dan berguru
kepada resi Druwasa, pendeta resmi. istana Mandura
Dewi Wara Sembadra, pada masa kecil disebut sebagai Lara Ireng, dikarenakan kulitnya hitam manis, isteri Arjuna melahirkan Abimanyu, Parikesit, Yudhayana, Gendrayana, raja-raja Nusantara – Majapahit – Mataram. Tidak takut ancaman keris Burisrawa, menubruk keris yg dihunus mangkat seketika, sementara Srikandi enggan menjaganya. Dengan Kembang Cangkok Wijayakusuma Kresna mampu menghidupkan balik , namun kawaskithannya minta Sembadra pada larung pada kali Jumana, Gatotkaca wajib mengawasi & menjaganya. Antareja sedang mencari ayahnya ingin menghidupkan balik Woro Sembadra, diserang Gatotkaca disangka berniat jelek. Pertempuran ke 2 anak Wrekudara menciptakan Kahyangan Jonggring Salaka panas, mengirim Bathara Naradha buat memisah & menyebutkan bahwa mereka satu ayah Wrekudara. Antareja menghidupkan balik Dewi Woro Sembadra – Bangkit menggunakan wahana Air Tirta amerta yg dibekalkan sang Bathara Antaboga (Dewa Naga) kakeknya, ayah Dewi Nagagini isteri pertama Wrekudara
Dewi Bratajaya , dikenal pula dengan nama Dewi Mrenges, Dewi Rara Ireng, dan Dewi Kendengpamali. Ia adalah putri Prabu Basudewa, raja negara Mandura dari permaisuri Dewi Rohini/Dewi Badrahini.
Dewi Sumbadra diyakini sebagai titisan Bathari Sri Widowati, istri Bathara Wisnu. Ia mempunyai watak; setia, murah hati, baik budi, sabar dan jatmika , menarik hati/merakati dan mudah tersinggung. Ia tinggal di taman Banoncinawi, Kadipaten Madukara wilayah negara Amarta.
Dewi Dursilawati, adalah adik Prabu Duryudana, putra Prabu Drestarmtra
dengan Dewi Gendari.
dia adalah satu-satunya wanita diantara seratus Kurawa.
Sebagai seorang putri raja, ia sangat dimanjakan, hidupnya serba mewah,
keinginannya selalu terlaksana, terutama karena Dewi Dunilawati adalah satu-satunya wanita dari keluarga Kurawa.
Ia tidak pemah keluar dari istana keputrian, kecuali bila mengikuti ayah bundanya
keluar untuk berpesiar.
Wataknya bersahaja, menarik hati, gaya dan kata-katanya manis.
Dewi Siti Sundari
Dewi Kanistri
Dewi Larasati
Dewi Waspawati
Dewi Siti Sundari merupakan putri Bathara Wisnu dengan Dewi Pratiwi, putri Prabu Nagaraja dari kerajaan Sumur Jalatunda. Ia mempunyai kakak kandung bernama Bambang Sitija, yang setelah turun ke Arcapada dan menjadi raja di negara Trajutisna bergelar Prabu Bomanarakasura.
Ketika Bathara Wisnu turun ke Arcapada menitis pada Prbau Kresna, raja negara Dwarawati, Dewi Siti Sundari menyusul turun ke Arcapada dan diakui sebagai putri Prabu Kresna. Ia mempunyai sifat perwatakan; baik budi, sabar, setia dan sangat berbakti.
Dewi Siti Sundari menikah dengan Abimanyu/Angkawijaya, putra Arjuna dengan Dewi Sumbandra, adik Prabu Kresna. Dalam perkawinan tersebut ia tidak mempunyai anak. Ia mati masuk ke dalam pembakaran jenazah bela pati atas kematian suaminya, Abimanyu yang gugur di medan perang Bharatayuda
Dewi Kanistri, dari Bathara Hira, keturunan Sanghyang Caturwarna, putra Sanghyang Caturkanaka. epasang bidadari bernama Kanistri dan Kaniraras. Berkat pertolongan Manumanasa, kedua bidadari tersebut telah terbebas dari kutukan yang mereka jalani. Kanistri kemudian menjadi istri Semar, dan biasa dipanggil dengan sebutan Kanastren. Sementara itu, Kaniraras menjadi istri Manumanasa, dan namanya diganti menjadi Retnawati, karena kakak perempuan Manumanasa juga bernama Kaniraras.
Dewi Larasati adalah putri Antagupa dengan Nyai Sugapi.
Ia kemudian diperistri oleh Arjuna dan mendapatkan seorang putra bemama
Sumitra.
Dewi Larasati sangat mendalami olah-keprajuritan, terutama dalam ketrampi·
Ian dan kecekatan memanah.
Dalam lakon “Srikandi Maguru Manah “, ia dapat mengalahkan Dewi Srikandi
dalam kemahiran memanah dengan sasaran sebuah telor burung pipit. Apabila
Dewi Srikandi dapat mengenai telor tersebut sampai pecah, Dewi Larasati dapat
mengenainya tepat pada bidikannya dan menancap ditengah-tengah sasarannya
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Ut elit tellus, luctus nec ullamcorper mattis, pulvinar dapibus leo.
Dewi Srikandi
Dewi Mustakaweni
Dewi Supraba
Dewi Leng-Leng Mandanu
Dewi Srikandi adalah putri Prabu Drupada/Sucitra dengan Dewi Gandawati
dari negara Pancalareja/Pancalaradya.Saudaranya dua orang, masing-masing bemama :
Dewi Drupadi dan
Dresradyumna/Trustajumena.
Dewi Srilamdi sangat gemar dalam olah keprajuritan dan mahir dalam mempergunakan senjata panah.
Dewi Mustakaweni, putri
dari negara Imantaka, berhasil mencuri pusaka Kalimasada dengan jalan menyamar
sebagai kerabat Pandawa (Gatotkaa1), sehingga dengan mudah ia dapat membawa
lari pusaka tersebut.
Kalimasada kemudian menjadi bahan perebutan antara kedua negara itu.
kekeruhan dan kekacauan yang timbul tersebut Petruk mengambil kesempatan
menyembunyikan
Dewi Supraba sangat terkenal didalam lakon “Ciptaning Mintaraga’~ Bersama sama dengan Ciptaning/Arjuna, ia pergi ke lmantaka untuk secara halus membuka
rahasia kesaktian Prabu Niwatakawaca.
Berkat kecerdikannya ia dapat mengetahui rahasia hidup mati raja raksasa tersebut
yang berada di langit-langit/ujung lidahnya. Dengan terbukanya rahasia tersebut
Optaning dapat membinasakan musuh Dewa itu dengan Pasopati menunjam tepat
pada pusat kematiannya.
Ia kemudian dianugerahkan kepada Arjuna dan mendapatkan seorang putra bemama Prabalkusuma. lihat Arjuna.
Dewi Leng Leng Mandanu Dikenal pula tambah ciri-ciri Dewi Lengleng Mandanu (pedalangan Jawa), yang memegang arti ; ―Seorang tambah takat depan yang demikian indahnya, ada kudu akan merumput dan memeram tiap keinginan yang diarahkan kepadanya‖ Dewi Lengleng Mulat adalah kefasikan seorang diantara peri upacara Suralaya yang terjalin mulai sejak tujuh orang, yaitu Dewi Supraba, Dewi Irimirin, Dewi Gagarmayang, Dewi Tunjungbiru, Dewi Warsiki dan Dewi Wilutama. Karena kecantikannya Dewi Lengleng Mulat perkariban melahirkan pertempuran mencengangkan kisi-kisi Suralaya tambah rat Kasi.
Dewi Irim-Irim
Dewi Gagar Mayang
Dewi Druhbras
Dewi Gangga
Dewi Irim – Irim dikenal pula tambah label Dewi Surendra (pedalangan Jawa), yang memiliki arti ; ―Seorang yang kemarahan birahinya (gelora keseksualannya) amat besar.‖ Dewi Irimirin adalah maksiat seorang diantara dewi upacara Suralaya yang terbentuk berpokok tujuh orang, yaitu Dewi Supraba, Dewi Lenglengdanu, Dewi Irnimirin, Dewi Gagarmayang, Dewi Tunjungbiru, Dewi Warsiki dan Dewi Wilutama. Karena kecantikannya Dewi Irimirin sangkut-paut mengeluarkan perkelahian menakjubkan amtara Suralaya tambah jagat Nusahambara. Prabu Kalimantara, tuanku raksasa jagat terselip mengalihtugaskan kedua senapati perangnya Arya Dadali dan Arya Sarotama kepada melawar Dewi Irimirin. Dengan kejadian terselip. Dewi Irimirin mewujudkan dewi perdana yang berperan pusat pangkal turunnya banda-banda kadewatan diberikan untuk macam arcapada.
Dewi Gagar Mayang adalah dewi kerabat Sanghyang Triyarta. Ia memiliki darah daging rangkap yang bercap Dewi Prabasini. Meski memegang bentuik anak buah yang kurus, namun karena kecantikannya dan kesan sensualnya yang tinggi, Dewi Gagarmayang oleh Sanghyang Manikmaya ditetapkan seumpama kedurhakaan esa berusul tujuh dewi Upacara di Suralaya. Dewi Gagarmayang relasi tenggalam ke arcapada berikut keenam dewi upacara Suralaya lainnya menimbang-nimbang tanda Sanghyang Indra, menjelang menghancurkan atau menghalangi Arjuna yang sedang bersuluk di Goa Mintaraga, alas Kaliasa di lereng busut Indrakilo.
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Ut elit tellus, luctus nec ullamcorper mattis, pulvinar dapibus leo.
Dewi Gangga adalah permaisuri Prabu Santanu, raja negara Hatinapura/
Astina.
Didalam perkawinannya tersebut memperoleh seorang putra laki-laki yang diberi
nama Bisma. Tetapi beberapa waktu setelah kelahiran putranya tersebut Dewi
Gangga kemudian muksa.
Ptabu Santanu terpaksa harus rnencari seorang ibu yang bersedia memberi ~
susu kepada anaknya tersebut. Akhirnya ia bertemu dengan Dewi Durgandini.
Bisma kemudian menjadi anak~susuan Dewi Durgandini, dipersaudarakan dengan
putranya sendiri yang bemama Wiyasa, putra Parazara
Dewi Palupi
Dewi Kaniraras
Dewi Surtikanti
Dewi Kunthi Klambi Ijo
Dewi Palupi atau Dewi Ulupi adalah putri tunggal Bagawan Jayawilapa di pertapaan Yasarata. Dewi Ulupi seorang putri cantik jelita, luhur budinya, bijaksana, sabar, cinta kasih terhadap sesama, setia dan sangat bebakti baik terhadap suami maupun orang tuanya. Dewi Palupi menikah dengan Raden Arjuna satria Pandawa. Pertemuannya terjadi tatkala Arjuna yang dalam keadaan pinsan jatuh di pertapaan Yasarata dari udara. Dewi Ulupi sangat kasih dan sayang terhadap putranya. Sejengkalpun tak pernah berpisah. Ia baru berpisah dengan Bambang Irawan menjelang pecah perang Baratayudha. Irawan pergi ke Amarta untuk menemui ayahnya, Arjuna karena ingin mengabdikan diri pada keluaga Pandawa dalam perang melawan keluarga Kurawa. Itulah perpisahan pertama dan terakhir Dewi Ulupi dengan putranya karena Bambang Irawan tewas dalam pertempuran melawan Ditya Kalasrenggi, raja raksasa negara Gowabarong pada awal pecah perang Baratayuda.”
Dewi Kaniraras adalah putri Batara Hira
Ia kemudian dipenandingkan dengan resi Manumayasa/Kariyasa dan mendapat
putra tiga orang, yaitu :
1. Manudewa
2. Sakutrem/Satrukem clan
3. Dewi Sriyati.
Selanjutnya melalui putranya Bambang Sakutrem menurunkan para Pandawa
Dewi Surtikanti adalah putra Prabu Salya dengan Dewi Setyawati/Pujawati,
anak begawan raksasa bernama Bagaspati di padepokan/pertapaan Hargabelah.
Perkawinan Prabu Salya dengan Dewi Setyawati tersebut melahirkan putra sebanyak
lima Orang, yaitu :
1. Dewi Erawati, permaisuri Prabu Baladewa.
2. Dewi Surtikanti
3. Dewi Banowati, permaisuri Astina raja Prabu Duryudana.
4. Arya Burisrawadan
5. Rukmarata
“Dewi Kunti adalah Seorang bujang kanjeng sultan terbit depotisme Mandura, bujang terbit Raja
Kuntiboja, wajahnya cantik, berperawakan sedang, dia mempunyai sirep khusus
menjelang meminta Brahmanata agar menganugrahi dia seorang buyung yang mempunyai sifat
terus terbit Brahmanata tersebut. Dia adalah isteri perdana Pandhu akar terbit Yudhistira,
Bhima, dan Arjuna. Sebelum pernikahannya tambah Pandhu, Dewi Kunti telah
mempunyai buyung terbit sirep tersebut, buyung terbit Batara Surya yang diberi nama
Karna.
ragam hijau menerangkan perenungan”