WAYANG DEWA - DEWA

wisnu

Bathara Wisnu

temburu

 Bathara Temburu

sucitra

Sucitra

sambu

Bathara Sumbu 

Bathara Wisnu adalah anak dari Raja Tribuana yaitu Sang Hyang Manikmaya dan Dewi Umayi. Fisiknya berwarna hitam dan menjadi simbol keabadian. Bathara Wisnu bukanlah putra mahkota satu-satunya. Bathara Wisnu memiliki lima saudara, yaitu Bathara Sambo, Bathara Brahma, Bathara Indra, Bathara Bayu, dan Bathara Kala. Dalam mitologi Jawa, Bathara Wisnu juga menjadi Dewa Keadilan dan Kesejahteraan.

Bathara Tembora / Temburu / Bathara Patuk merupakan putra kedua Bathara Ismaya dengan Dewi Senggani. Bathara Temburu mempunyai sembilan orang saudara kandung yang bernama : Bathara Wungkuam, Bathara Kuwera, Bathara Wrahaspati, Bathara Syiwah, Bathara Surya, Bathara Candra, Bathara Yama / Yamadipati, Bathara Kamajaya dan Dewi Darmastuti.

Sucitra adalah putra Arya Dupara dari Hargajambangan dan dia adalah keturunan generasi ketujuh dari Bathara Brahma. Arya Sucitra adalah sepupu dari Bambang Kumbayana/Resi Durna dan menjadi teman sekelas belajar di Resi Baratmadya.

Bathara Sumbu merupakan putra tertua Bathara Guru. Sumbu tinggal di Kayangan Swelagringging, salah satu dari Jonggringsaloka. Ia adalah dewa yang mengajarkan manusia cara bertanggung jawab dan menjalani kehidupan dengan tatanan. Ia juga ditugaskan menguasai awan. Bathara sumbu juga pernah turun ke dunia dan menjadi raja bergelar Prabu Maldewa. Ia kemudian menurunkan Resi Wisrawa, ayah Dasamuka / Rahwana.

kamajaya

Bathara Kamajaya

guru

Bathara Guru

endra

Bathara Endra 

dewabrata

Dewa brata

Bathara Kamajaya adalah putra kesembilan dari kesepuluh orang saudara kandung dari Bathara Ismaya dengan Dewi Senggani. Kesembilan saudaranya bernama; Bathara Wungkuam, Bathara Tambora, Bathara Wrahaspati, Bathara Siwah, Bathara Kuwera, Bathara Candra, Bathara Yama/Yamadipati, Bathara Surya dan Dewi Darmanesti.

Bathara Guru merupakan Dewa yang merajai kahyangan. Ia adalah perwujudan dari Dewa Siwa yang mengatur wahyu, hadiah, dan berbagai pengetahuan untuk para tokoh wayang yang lain. Bathara Guru memiliki istri Dewi Uma dan memiliki sebagian anak. Bathara Guru adalah satu-satunya wayang kulit yang digambarkan dalam posisi menghadap ke arah manusia. Hal ini bisa dilihat dari posisi kakinya. Hanya saja sebab memiliki wujud wayang, maka beliau menghadap ke samping. Bathara Guru juga memiliki wahana (hewan kendaraan) yaitu sang lembu Nandini.

Bathara Endra adalah dewa penguasa petir dan guntur.Dewa ini bertempat tinggal di Kahyangan Tenjamaya.Dalam pewayangan yang menjadi pemuka para dewa adalah Bathara Guru,namun dalam Mahabarata,pemuka para dewa adalah Bathara Endra atau Indra ini,dan kahyangan tempat tinggalnya adalah Indraloka,Indrabawana atau Kaindran.

Dewa Brata adalah penitisan kembali Sang Retabhasu menjadi manusia ke dunia sebagaimana tersebut dalam kisah Dewi Gangga agar dapat terlahir menjadi putraNya.

dewa surya

Bathara Surya

brama

Bathara Brama

bayu

Bathara Bayu

Gana

Bathara Gana

Bathara Surya ini adalah Dewa yang dijadikan tumpuan mahluk hidup di dunia dunia ini terutama tumbuhan dan hewan, Bathara Surya terkenal sangat sakti mandraguna dan dijadikan salah satu Dewa andalan di kahyangan. Bathara Surya terkenal senang memberikan pusaka-pusaka atau ajian-ajian yang dimilikinya terhadap orang-orang yang dipilihnya. Dewa ini terkenal memiliki banyak anak dari berbagai wanita (diantaranya dari Dewi Kunti yang melahirkan Adipati Karna dalam kisah Mahabharata).

Sang Hyang Brama / Bathara Brama adalah putra Hyang Guru. Brama berarti api. Ia tinggal di Deksina. Ketika Sang Hyang Brama dilahirkan besar pengaruhnya terhadap dunia mengeluarkan api hingga menjulang ke angkasa. Karena kesaktiannya, Hyang Brama dapat membasmi segala keburukan yang menjelekkan dunia dengan apinya. Saat dewasa, ia mempunyai istri bernama Dewi Saraswati, putri Hyang Pancaweda yang terkenal karena kecantiknya. Sang Hyang Brama juga pernah ngejawantah (menampakkan diri), karena ia bertakhta sebagai raja di Gilingwesi setewasnya Prabu Watugunung.

Bathara Bayu disebut pula Hyang Pawaka ‘angin’. Dewa Bayu melambangkan kekuatan. Ia putra keempat Sanghyang Manikmaya, Raja Tribuana dengan Permaisuri Dewi Umayi. Bathara Bayu mempunyai lima orang saudara kandung masing-masing bernama: Bathara Sambo, Bathara Brahma, Bathara Indra, Bathara Wisnu, dan Bathara Kala.Ia juga mempunyai tiga orang saudara lain ibu yaitu; Bathara Cakra, Bathara Mahadewa, dan Bathara Asmara dari ibu Dewi Umarakti.Menurut wujud rupa wayangnya, Bathara Bayu mencerminkan wataknya yang gagah berani, kuat, teguh, bersahaja, pendiam dan mempunyai kekuatan yang dahsyat. Ia tinggal di Kahyangan Panglawung, menikah dengan Dewi Sumi, putri Bathara Soma, dan berputra empat orang masing-masing bernama: Bathara Sumarma, Bathara Sangkara, Bathara Sudarma, dan Bathara Bismakara.

Gana / Bathara Gana atau yang sering dikenal dengan nama Ganesha merupakan putra dari Batara Guru dan Dewi Parwati. Dikisahkan bahwa karena Dewi Umayi berubah menjadi Bathara Durga, maka Bathara Guru kemudian menikahi Dewi Parwati dan dari perkawinan itulah kemudian lahir Ganesha.

kala

Bathara Kala

Bathara Kala adalah putera Dewa Siwa yang bergi dewa penguasa waktu (kata kala berasal dari bahasa Sanskerta yang artinya waktu). Dewa Kala sering disimbolkan sebagai rakshasa yang berwajah menyeramkan, hampir tidak menyerupai seorang Dewa.